Kebijakan Penentuan Tarif Pelayanan Hemodialisa dengan Metode Alokasi Biaya Activated Based Costing

  • Nelly Noviyanti Program Studi KARS Fakultas Kesmas Universitas Indonesia
  • Wahyu Sulistiadi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Keywords: Tarif Pelayanan, Hemodialisa, Activated Based Costing.

Abstract

Pendahuluan: Sistem pembayaran INA-CBG’s merupakan pembayaran berdasarkan tarif pengelompokan diagnosis yang mempunyai kedekatan secara klinis dan homogenitas sumber daya yang dipergunakan. Rumah sakit akan mendapat pembayaran berdasarkan rata-rata biaya yang dihabiskan oleh suatu kelompok diagnosis. Sistem ini telah diterapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penentuan tarif pelayanan hemodialisa dengan metode alokasi biaya Activated Based Costing di Rumah Sakit Tk.III Bhayangkara Balikpapan. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang unit cost yang terkait dengan tindakan hemodialisa di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Balikpapan dengan menggunakan metode ABC. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada layanan tindakan single used maupun re-used, penghitungan biaya didasarkan pada unit cost bukan pada tarif rumah sakit. Hal ini dikarenakan bahwa perhitungan tariff rumah sakit didapat dari unit cost ditambah dengan marginal/ keuntungan. Sedangkan untuk pasien umum atau asuransi selain BPJS maka selisih benefit yang diadapatkan adalah marginal sebesar Rp 233.650,- ditambahkan dengan selisih pada tindakan single used maupun re-used.

Published
2021-01-14