Hubungan Ibu Hamil Perokok Pasif dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah

  • Roni Iryadi Program Studi Diploma Tiga Kebidanan Politeknik Kesehatan Bhakti Pertiwi Husada
Keywords: bayi berat badan lahir rendah, ibu hamil perokok pasif.

Abstract

Pendahuluan: Salah satu penyebab bayi berat badan lahir rendah adalah kebiasaan merokok. Merokok tidak hanya berpengaruh terhadap orang yang menghisapnya, tetapi juga mempengaruhi semua orang yang berada di sekitarnya, termasuk janin yang sedang berkembang dari ibu hamil yang kebetulan berada di dekatnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ibu hamil perokok pasif dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah. Metode: Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan menggunakan pendekatan studi retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang berjumlah 137 orang. Teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden 45 orang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial dengan uji chi square dan perhitungan koefisien kontingensi. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ibu nifas yang terdapat di RSUD “45” Kuningan Kabupaten Kuningan mayoritas menjadi perokok pasif ringan selama kehamilannya sebesar 54,3% dan melahirkan bayi dengan berat badan rendah sebesar 24,4%. Hasil uji statistik chi square antara ibu hamil perokok pasif dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah diperoleh p value sebesar 0,004 dan mempunyai nilai koefisien kontingensi sebesar 0,442. Terdapat hubungan yang signifikan antara ibu hamil perokok pasif dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah. Saran bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan informasi kepada pasien terutama ibu hamil tentang bahaya dari asap rokok dan penyebab bayi BBLR serta menganjurkan para perokok aktif untuk tidak merokok di dalam rumah dan tidak merokok di sekitar ibu hamil.

Published
2021-01-26